NAVIGASI DARAT
A. Pengertian
Navigasi darat adalah penentuan posisi dan arah perjalanan, baik di medan berjalan ataupun dipeta.B. Kompas
Kompas |
Ahli sejarah menyatakan bangsa Yunani juga mengetahui kompas sederhana, seperti yang diketahui bangsa cina. Pada tahun 1000 masehi, bangsa arab dan Viking juga menggunakan kompas sederhana untuk membimbing pelayaran mereka.
Jenis kompas yang digunakan sangat bervariasi, tetapi yang biasa digunakan adalah kompas prisma atau kompas bidik dan kompas orientasi. Kompas orientasi akan dibahas lebih lanjut mengingat bentuknya yang sederhana, mudah dibaca, dan digunakan. Akan tetapi, pada prinsipnya semua kompas mempunyai cara kerja yang sama.
Kompas Prisma atau Bidik |
Cara menggunakan kompas samgat mudah. Langkah pertama, lihatlah arah mata angin yang tertera pada kompas, yaitu N (North = Utara), S (South = Selatan), E (East = Timur), W (West = Barat).
Hal yang paling penting dan harus diingat adalah jarum kompas. Biasanya, pada jarum kompas terdapat dua warna, warna merah yang selalu menunjukan arah utara dan wana lain yang menunjukan arah selatan.
Rumah kompas dapat diputar dan mempunyai skala sudut dari 00 sampai 3600, sudut tersebut disebut azimuth. Selain arah N, S, E, dan W, juga terdapat arah lain, yaitu NE (North East = Timur Laut), SE (South East = Tenggara), SW (South West = Barat Daya), dan NW (North West = Barat Laut).
Bagaimana caranya jika yang dituju bukan utara? Misalnya, kita berencana menuju tenggara (SE). caranya, letakan kompas pada tempat yang datar, kemudian putar rumah kompas menunjukan arah tertentu. Selanjutnya, putar arah badan hingga jarum merah menunjukan arah utara (N). berdasarkan hasil tersebut dapat terlihat arah tenggara yang akan dituju.
Ketika kita melakukan perjalanan menuju ke suatu arah, harus memperhatikan arah tersebut agar tidak melenceng. Caranya, dengan sering melihat kompas waktu berjalan atau menentukan objek searah yang ditujukan kompas. Cara lainya, yaitu dengan melihat posisi matahari dan mencocokanya dengan arah kompas sehingga arah kita tetap akurat.
Kapan teknik tadi digunakan? Teknik tersebut digunakan jika kita tidak membawa peta dan tidak mengetahui posisi kita sebenarnya di alam bebas. Akan tetapi, kita harus ingat jalur-jalur yang pernah dilalui, seperti adanya sungai, jalan setapak, pemukiman penduduk, atau tempat lain yang pernah dilalui.
Setidaknya dengan menggunakan kompas, kita berjalan tidak memutar dan menuju satu arah yang tepat. Memang, mengguakan kompas tanpa menggunakan peta sangat riskan. Oleh karena itu menggunakan peta dan kompas sebagai bagian dari navigasi sangat penting.
C. Peta
Peta adalah gambaran sebagian atau seluruh permukaan bumi berbentuk dua dimensi dan mempunyai perbandingan skala. Jenis peta sangan beragam tergantung dari kebutuhanya masing-masing, tetapi dalam navigasi darat digunakan peta topografi. Peta topografi terbagi menjadi beberapa bagian.Peta Kabupaten Malang |
1. Judul Peta, menandakan nama daerah yang tergambar dalam peta.
2. Nomor Peta, biasanya terdapat pada sudut kanan atas sebagai nomor registrasi dari badan pembuat peta dan berfungsi untuk mengetahui peta daerah lain yang berbatasan langsung dengan peta itu (biasanya terdapat pada bagian bawah peta).
3. Koordinat, merupakan garis mendatar dan melintang yang masing-masing mempunyai nomor. Terdapat dua macam koordinat, yaitu koordinat gografis dan koordinat grid. Pada koordinat geografis sumbu yang digunakan adalah garis garis bujur dan lintang dan dinyatakan dengan satuan derajat, menit, dan detik. Koordinat grid disebut juga UTM (Universal Transverse Mercator) mengguakan angka (per enam atau per delapan) yang menunjukan dari arah barat ke timur serta dari arah selatan ke utara.
4. Skala Peta, merupakan perbandingan antara jarak horizontal sebenarnya di lapangan dengan jarak yang tergambar dip eta. Umumnya, skala peta topografi yang digunakan, yaitu 1:25.000 dan 1:50.000. skala 1:25.000 berarti jarak 1 cm pada peta mewakili 25.000 cm (250 m) jarak di lapangan. Begitu pula dengan skala 1:50.000 berarti jarak 1 cm yang tergambar pada peta mewakili 50.000 cm (500 m) jarak di lapangan.
5. Kontur, merupakan garis-garis yang menghubungkan beberapa titik tempat yang ketinggianya sama. Perbedaan ketinggian pada peta yang berskala 1:25.000 adalah 12,5 m, sedangkan pada peta yang berskala 1:50.000 mempunyai perbedaan ketinggiaan sebesar 25 m. semakin rapat posisi kontur dip eta, akan semakin curam medan di lapangan. Sebaliknya, semakin renggang kontur yang tergambar maka semakin landai permukaan lapangan.
6. Tahun peta, menyatakan tahun pembuatan peta. Semakin baru tahun pembuatanya maka peta tersebut semakin akurat.
7. Legenda, merupakan penjelasan dari simbol-simbol yang digunakan pada peta.
8. Deklinasi Magnetis, digambarkan dalam bentuk anak panah (biasanya terdapat di bawah peta) yang menunjukan arah GN (Grid North), TN (True North), dan MN (Magnetic North). Grid North merupakan arah utara peta yang digambarkan melalui garis lintang grid dalam peta. True North disebut juga dengan Geographical North adalah arah utara sebenarnya dari permukaan bumi. Biasanya, digambarkan dengan symbol bintang. Magnetic North merupakan pusat medan magnetis bumi dan arah utara inilah yang ditunjukan oleh kompas.
Peta Topografi Kabupaten Lebong |
Judul: NAVIGASI DARAT
Rating Blog: 5 dari 5
Ditulis oleh Yustinus Wibowo
Anda sedang membaca artikel NAVIGASI DARAT. Jika ingin mengutip, harap memberikan link aktif dofollow ke URL http://alamcintadiri.blogspot.com/2012/12/navigasi-darat.html. Terima kasih sudah singgah di blog ini.
Rating Blog: 5 dari 5
Ditulis oleh Yustinus Wibowo
Anda sedang membaca artikel NAVIGASI DARAT. Jika ingin mengutip, harap memberikan link aktif dofollow ke URL http://alamcintadiri.blogspot.com/2012/12/navigasi-darat.html. Terima kasih sudah singgah di blog ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar